Senin, 05 September 2016

KEHIDUPAN SOLIDARITAS DI PESANTREN



KEHIDUPAN SOLIDARITAS DI PESANTREN
Di pesantren bukan halnya sekedar bahan cacian karena penyakit gatal namun di pesantren juga mendidik santri agar menjadi tegas dan tabah dalam menghadapi apapun. Di pesantren santri-santri mempunyai solidaritas yang sangat tinggi sesama santri, karena semua santri kenal dengan satu sama lain dari kamar A sampai Z.
Mulai dari perjalanan panjang dalam mencari ilmu di pesantren, asam manis dalam meraih kesuksesan dalam menuntut ilmu semua santri mempunyai rasa persaudaraan, saling tolong menolong. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya “ Tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa dan janganlah kamu tolong menolong dalam berbuat dosa dan kerusakan.” Jelaslah kita santri-santri membutuhkan solidaritas dalam menuntut ilmu untuk mencapai kesuksesan yang nyata di dunia dan akhirat.
Selain itu juga mereka para santri juga kompak untuk masalah kebersihan di pesantren. Karena peralatan kebersihan di pesantrenpun juga terbatas, tetapi meraka jarang berebut untuk mendapatkanya agar bisa ikut berpatisipasi dalam kegiatan tersebut.  Misalnya membersihkan kamar mandi, jika teman-temannya atau kelompoknya membersihkan kamar mandi mereka memanggilnya dan membersihkan secara bersama-sama agar lebih gampang dan cepat selesai begitupun buat membersihkan got walaupun bau mereka tetep membersihkan secara bersama-sama. Jika dipesantren bersih maka kesehatanpun juga akan terjaga dan tidak aka nada yang sakit. Kalau ada santri yang sakit dan di rawat di rumah sakit mka santri tersebut bergantian menunggu di rumah sakit. Apabila ada santri yang baru kembali ke pesantren yang di bawa pastillah nasi bungkus ataupun makanan dan dimakan bersama- sama tanpa menggunakan piring ataupun sendok, akan tetapi dituangkan pada satu penampan dan siap dilahap rame-rame.
Tetapi, cara membangun solidaritas tersebut membutuhkan kesabaran dan ketlatenan karena banyaknya santri dari berbagai kota serta beragam corak  bahasa dan watak. Tentunya tidak sembarangan bisa membangun solidaritas tetapi jika membangun komunitas santri yang sukses kita harus mempunyai satu tujuan yang sama yakni mencari ilmu. Dan perlu diingat bahwa tujuan tersebut  harus diarahkan kepada hal hal yang positif, yang tidak melanggar norma agama dan sosial.
 Nama : Ismi lathifatul Afikah
kelas : V B

Tidak ada komentar:

Posting Komentar